December 24, 2014

Cara Mempengaruhi Orang Lain Untuk Membuat Sebuah Keputusan

Setiap orang memiliki berbagai cara tersendiri dalam mempengaruhi orang lain. Cek saja di google, dari yang bersifat lembut sampai keras pun ada. Dari yang bersifat membujuk sampai memaksa juga ada.

Tapi misalnya, jika saya dipilih untuk mempengaruhi teman saya dalam memilih sebuah baju di suatu pusat perbelanjaan, hal pertama yang harus saya lakukan adalah percaya diri. Mengapa? Bagaimana dengan sikap kita yang suka ikut-ikutan? Buang semua jauh-jauh sikap tersebut. Coba pikir kembali. Jika kamu tidak percaya dengan dirimu sendiri, bagaimana bisa orang lain percaya denganmu?

Jika sudah melakukan langkah pertama, lalu langkah selanjutnya adalah selalu pergunakan kata-kata yang logis. Karena kata-kata yang bagus, sopan dan positif adalah hal yang dapat membuat temanmu selalu mendengar kata-kata yang keluar dari mulutmu.

Lalu rekomendasikan tempat yang menurutmu bagus kepada temanmu. Dan jangan lupa untuk mencari tahu apa kesukaan dari temanmu. Misalnya temanmu menyukai warna hijau, maka pilihkan baju warna hijau. Karena dengan tahu apa yang temanmu suka, temanmu akan merasa senang diperhatikan dan mulai menaruh kepercayaan kepadamu.

Jika sudah berhasil memilihkan baju yang temanmu suka dan temanmu akhirnya membeli baju tersebut, berarti kau sudah berhasil membujuknya. Dan jika suatu hari nanti temanmu ingin ditemani belanja baju lagi, lihat apakah temanmu itu ingin kembali ke tempat rekomendasimu itu atau tidak. Jika iya, selamat anda berhasil mempengaruhi teman anda.


Sebenarnya sederhana saja, kan? Kamu hanya perlu percaya diri saja, itu kuncinya. 

December 17, 2014

Hal-Hal yang Menimbulkan Konflik Organisasional

Konflik organisasional adalah perdebatan antara dua anggota atau lebih bahkan kelompok yang bertikai karena perbedaan status, tujuan, nilai dan persepsi antara yang satu dengan yang lainnya.

Penyebab terjadinya konflik dalam organisasi, yaitu :

1.      Perbedaan individu
Setiap individu memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda dengan individu lainnya. perbedaan ini dapat menjadi faktor penyebab dari sebuah konflik, sebab setiap individu tidak selalu sepemikiran atau sejalan dengan individu lainnya dalam sebuah kelompok atau organisasi 

2.      Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda pula
Setiap Individu memiliki latar belakang yang berbeda, dimana dipengaruhi oleh suku, agama dan ras. Perbedaan ini juga dapat memancing konflik yang akan timbul dengan individu lainnya karena perbedaan latar belakang tersebut.

3.      Perbedaan kepentingan individu atau kelompok
Setiap manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang yang berbeda. Dengan demikian setiap individu memiliki kepentingan yang berbeda beda. Perbedaan kepentingan ini dapat memicu konflik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

4.      Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat
Perubahan merupakan sesuatu yang biasa terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung tiba-tiba atau mendadak, dapat memicu terjadinya konflik. Perubahan yang terjadi dengan cara tiba tiba atau mendadak akan membuat kegoncangan proses yang terjadi dalam suatu kelompok atau organisasi, bahkan dapat mengacaukan jalannya tatanan kegiatan organisasi.

5.      Perbedaan pola interaksi yang satu dengan yang lainnya
Komunikasi serta interaksi yang buruk, dalam arti komunikasi atau interaksi yang menimbulkan kesalahpahaman antara pihak-pihak yang terlibat, dapat menjadi sumber konflik.


=============================================================================


Berdasarkan kutipan dari referensi di atas, hal-hal yang menimbulkan konflik organisasional antara lain perbedaan individu, perbedaan kebudayaan sehingga membentuk pribadi yang berbeda pula, perbedaan kepentingan individu atau kelompok, perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat, dan perbedaan pola interaksi yang satu dengan yang lainnya. Walaupun ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain disebabkan karena beberapa alasan, tapi tetap menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami. Konflik organisasional tidak selalu berdampak buruk, tapi memberikan pelajaran dan hikmah di balik adanya perseteruan pihak yang terkait. Pelajaran itu dapat berupa bagaimana cara menghindari konflik yang sama supaya tidak terulang kembali di masa yang akan datang dan bagaimana cara mengatasi konflik yang sama apabila sewaktu-waktu terjadi kembali.

Konflik Organisasional dan Jenis-Jenis Konflik Organisasional

A.    Konflik Organisasional
Konflik berasal dari kata kerja Latin, configere, artinya saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik Organisasional menurut beberapa ahli:
1.      Robbin
Robbin (1996: 431) mengatakan konflik dalam organisasi disebut sebagai The Conflict Paradox, yaitu pandangan bahwa di sisi konflik dianggap dapat meningkatkan kinerja kelompok, tetapi di sisi lain kebanyakan kelompok dan organisasi berusaha untuk meminimalisasikan konflik. Pandangan ini dibagi menjadi tiga bagian, antara lain:
a.       Pandangan tradisional (The Traditional View): Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu suatu hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan, keterbukaan di antara orang-orang, dan kegagalaan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan.
b.      Pandangan hubungan manusia (The Human Relation View): Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari karena di dalam kelompok atau organisasi pasti terjadi perbedaan pandangan atau pendapat antar anggota.
c.       Pandangan interaksionis (The Interactionist View): Pandangan ini cenderung mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya konflik, karena konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara berkelanjutan sehingga tiap anggota di dalam kelompok tersebut tetap semangat, kritis-diri, dan kreatif.

2.      Stoner dan Freeman
Stoner dan Freeman (1989:392) membagi pandangan menjadi dua bagian, yaitu:
a.       Pandangan tradisional (Old view): Pandangan tradisional menganggap bahwa konflik dapat dihindari. Hal ini disebabkan konflik dapat mengacaukan organisasi dan mencegah pencapaian tujuan yang optimal.
b.      Pandangan modern (Current View): Konflik tidak dapat dihindari. Konflik dapat mengurangi kinerja organisasi dalam berbagai tingkatan. Jika terjadi konflik, manajer sebagai pihak manajemen bertugas mengelola konflik sehingga tercipta kinerja yang optimal untuk mencapai tujuan bersama.


B.     Jenis-Jenis Konflik Organisasional

Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi, yaitu:
1.      Konflik dalam diri individu
Konflik dalam diri individu terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian akan keinginannya yang tidak dapat dipenuhi sekaligus dengan kemampuannya sendiri.

2.      Konflik antar individu dengan individu
Konflik antar individu dengan individu ini sering disebabkan oleh perbedaan perbedaan kepribadian. Konflik ini biasanya terjadi karena perbedaan status serta tingkat jabatan.

3.      Konflik antar individu dengan kelompok
Konflik antar individu dengan kelompok berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan yang diberikan oleh kelompok kerja lainnya.

4.      Konflik antar kelompok dengan kelompok 
Konflik antar kelompok dengan kelompok ini sering disebabkan karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok dalam menjalankan kegiatan keorganisasian.

5.      Konflik antar organisasi
Konflik antar organisasi biasa disebut dengan persaingan antar organisasi yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, harga-harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien.

Referensi dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik dengan beberapa perubahan

=======================================================================
s
Berdasarkan kutipan dari referensi di atas, konflik organisasional terjadi mayoritas dari kesalahan komunikasi, perbedaan pendapat, antara dua orang atau lebih. Tapi konflik juga sangat berpengaruh terhadap pihak yang mendukung atau tidak. Jika sudah terjadi konflik, maka konflik tersebut harus dijadikan sebagai hal motivasi untuk melakukan suatu perubahan.

November 23, 2014

Hal-Hal Penting dalam Membangun Sebuah Organisasi

1.      Mengenali orang yang akan diajak berorganisasi dan lingkungan organisasi
Suatu organisasi tidak dapat disebut organisasi apabila di dalamnya terdiri dari satu individu saja. Mengenali orang di sekitar kita penting, bagaimana kepribadiannya, apakah dia suka tantangan serta hal-hal yang baru. Selanjutnya, apakah orang tersebut suka bekerja sama dalam kelompok. Setiap orang memiliki pribadi yang berbeda-beda, ada yang suka bekerja sendiri, ada pula yang suka bekerja dalam satu tim. Orang yang suka bekerja sama dalam satu tim dapat dimasukkan dalam daftar.

2.      Membuat nama organisasi
Nama menjadi hal yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Memberikan nama pada sebuah organisasi gampang-susah, harus disesuaikan dengan tujuan organisasi.

3.      Menyusun kegiatan
Dalam hal ini, kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama organisasi ini berjalan atau akan menjadi organisasi yang monoton. Penyusunan kegiatan dapat dikerjakan melalui rapat. Kegiatan jangan berbelit-belit, sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.

4.      Membagi pekerjaan
Masing-masing anggota inti dalam organisasi memiliki pekerjaan berbeda-beda. Pekerjaan berbeda ini, selanjutnya digabung menjadi kesepahaman. Ketua dan sekretaris memiliki pekerjaan yang berbeda, kemudian menjadi gabungan yang saling terkait. Ketua dan sekretaris bekerjasama dalam pencatatan hasil rapat.

5.      Melaksanakan kegiatan
Ketika semua yang dibutuhkan telah terpenuhi, saatnya melaksanakan kegiatan. Misalnya, pertemuan pertama diadakan.

6.      Memiliki hubungan yang luas dengan pihak tertentu
Hubungan dengan pihak tertentu sangat penting demi kelancaran organisasi, pihak lain akan sangat membantu. Organisasi bekerjasama dengan pihak lain memiliki keuntungan yang sama. Misalnya, organisasi program studi teknik informatika mengadakan pameran hasil karya mahasiwa teknik informatika dan mendapat sponsor dari microsoft indonesia. Pameran berjalan dengan baik, sekaligus nama microsoft semakin baik karena membantu mahasiswa dalam berinovasi, orang akan menghargai microsoft.

7.      Mencari dana untuk kegiatan
Dana memberikan dampak besar terhadap organisasi. Dana yang tidak cukup membuat organisasi berjalan mundur. Organisasi seperti mahasiswa fakultas bisnis bisa memperoleh dana dengan melakukan kegiatan tertentu seperti menjual makanan di kampus atau memberikan proposal pada fakultas.


=============================================================================


Berdasarkan referensi di atas, ada kalanya kita memerhatikan hal-hal penting yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah organisasi. Hal-hal tersebut bertujuan agar kita dalam berorganisasi mampu menjalankan tanggung jawab dan tujuan masing-masing tercapai. Juga dalam menghadapi kendala-kendala dapat teratasi dengan bijak.

Perbedaan Organisasi Niaga dan Organisasi Sosial

A.      Organisasi Niaga

Organisasi niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan. Dilihat dari pengertiannya pun organisasi niaga dibentuk untuk menghasilkan suatu tujuan untuk mendapatkan sebuah keuntungan terutama dalam bidang niaga itu sendiri.

Macam-Macam Organisasi Niaga:
1.       Perseroan Terbatas (PT): perusahaan yang modal dan sahamnya terdiri dari saham milik pribadi dan sebagian dari pihak lain atau asing
2.       Perseroan Komanditer (CV): persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin
3.       Firma (FA): persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama
4.       Koperasi: organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan
5.       Join Ventura: kerjasama dua pihak atau lebih dalam bidang bisnis untuk membentuk sebuah perusahaan baru. Dua pihak tersebut boleh pihak yang sama-sama dari dalam negeri maupun pihak dalam negeri dan luar negeri
6.       Trust: gabungan atau kerjasama dari beberapa perusahaan
7.       Kontel: persekutuan berbagai perusahaan yang sejenis yang memiliki perjanjian tertentu
8.       Holding Company: perusahaan yang sahamnya patungan yang biasanya mengawasi 1 atau lebih perusahaan. Kepemilikan sahamnya bisa sebagian atau keseluruhan.

B.      Organisasi Sosial

Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

Pada dasarnya, pembentukan kelompok dan organisasi sosial dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memenuhi kebutuhannya. 

Dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut:
1.       Organisasi Normatif: pihak elit menjalankan organisasi atau mengawasi anggota lebih dominan menggunakan kekuasaan normatif (persuasif). Bentuk partisipasi anggota adalah dengan komitmen moral.
2.       Organisasi Utilitarian: pihak elit mengawasi anggota dominan menggunakan kekuasaan utilitarian. Partisipasi anggota berdasarkan komitmen perhitungan yaitu pemikiran hubungan bisnis, sangat perhitungkan untung rugi.
3.       Organisasi Koersi: pihak elit menggunakan kekuasaan koersi dalam mengawasi anggotanya. Koersi adalah segala jenis paksaan, ancaman, dan intimidasi yang digunakan untuk mempengaruhi perilaku orang lain.


=============================================================================

Berdasarkan kutipan dari referensi di atas, perbedaan dari organisasi niaga dengan organisasi sosial adalah organisasi niaga sifat tujuan utamanya mencari keuntungan, sedangkan organisasi sosial dibangun untuk mencapai tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. Organisasi niaga, seperti Perusahaan Terbatas (PT), tidak dapat didirikan sendiri, melainkan oleh kelompok. Sebuah PT tidak akan berhasil jika tidak ada kerjasama antar individu. Organisasi sosial dibuat untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, organisasi sosial terdapat dalam setiap masyarakat baik masyarakat sederhana maupun masyarakat modern. Hal ini disebabkan setiap masyarakat menginginkan keteraturan hidup.

October 19, 2014

Sistem Manajemen dan Sistem Organisasi dari Perusahaan Apple

A. STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Berdasarkan hasil survey sebuah perusahaan konsultan manajemen di Amerika Serikat yang dilakukan pada tahun 2012, Apple menempati posisi pertama sebagai perusahaan paling inovatif di dunia. Hal ini tentunya tidak perlu diragukan lagi karena kita dapat melihat betapa inovatifnya Apple dengan berbagai macam produk baru yang tersedia di pasaran. Bahkan, rumor tentang produk baru Apple sangat ramai dibicarakan sebelum produk itu dirilis. Banyak sekali rumor dan informasi produk baru yang dinyatakan sebagai bocoran dari tempat produksi Apple.

Sebagai contoh adalah iPhone 5 beredar di pasaran selama beberapa bulan, masyarakat dunia telah sibuk membicarakan tentang kemunculan iPhone 6. Keberhasilan Apple ini tentunya menimbulkan banyak pertanyaan tentang rahasia kesuksesan inovasi dan manajemen produksi di perusahaan ini. Satu hal yang cukup mencengangkan dari keberhasilan pengembangan produk baru di perusahaan Apple adalah bahwa perusahaan ini tidak mengelontorkan dana yang sangat besar untuk departemen riset dan pengembanganya. Tentunya biaya yang mereka keluarkan tidak sedikit, tetapi jika dibandingkan dengan perusahaan lain seperti Samsung dan Microsoft, dana yang dikeluarkan Apple cukup kecil. Mereka sangat berhati-hati dalam mengeluarkan dana untuk riset dan pengembangan dengan menerapkan konsep yang sistematis untuk menciptakan ide-ide cemerlang yang berkelanjutan.

Seperti halnya di perusahaan lain, semua produk baru yang dikeluarkan oleh Apple dimulai dengan proses desain. Namun, sangat berbeda dari perusahaan lain, para desainer di perusahaan ini dibebaskan untuk mengembangkan idenya tanpa batas. Pada perusahaan ini, desainer diperlakukan seperti kalangan ningrat. Cara pandang merekalah yang akan menentukan bagaimana sebuah produk nantinya. Kreativitas mereka tidak dibatasi oleh proses pembuatan dan biaya. Para desainernya tidak memiliki hubungan dengan department keuangan sehingga mereka bisa menciptakan apapun tanpa harus memikirkan harga bahan-bahan yang digunakan atau berapa biaya produksinya. Setelah suatu desain dipilih, proses akan dilanjutkan dengan suatu proyek awal pembuatan produk yang dilanjutkan oleh Apple New Product Process atau proses produk baru Apple yang membuat suatu dokumen tentang detail proses pengembangan suatu produk baru. Para eksekutif perusahaan ini akan meninjau produk setiap hari Senin dan pengambilan keputusan tidak akan lebih dari dua minggu. Saat suatu produk telah selesai di produksi, Apple akan melakukan uji coba terhadap produknya dan melakukan desain ulang pada produknya, membuat kembali produk, dan melakukan tes lagi.

Apple akan melakukan uji coba dan mengumpulkan berbagai macam komentar dari banyak pihak sebelum menjadikan produk tersebut produk nyata yang akan dirilis secara resmi. Pengembangan produk seperti ini dengan desain ulang, pembuatan kembali, dan melakukan uji coba beberapa kali memang membutuhkan banyak biaya tetapi hasil yang dapatkan sangat bagus sehingga uang yang dikeluarkan pun tidak terbuang percuma. Secara sekilas, sepertinya terlihat suatu proses yang sangat mahal dan tidak efisien. Namun semua proses itu bertujuan untuk menghasilkan suatu produk yang yang lebih baik dan pada dasarnya, Apple tidak pernah mengecewakan para pelanggannya.

Hal ini terbukti dengan suksesnya produk-produk Apple di pasaran dan keberhasilan perusahaan ini untuk tetap melakukan inovasi secara berkelanjutan dan tidak hanya berhenti pada suatu produk yang itu-itu saja. Para pelangganpun menjadi tidak sabar untuk dapat mengetahui produk terbaru dari Apple sehingga berita ataupun rumor tentang produk baru Apple akan sangat cepat beredar di dunia. Tentunya, perusahaan ini pun telah membuktikan kesuksesan finansialnya yang membuktikan bahwa seluruh proses riset dan pengembangan mereka tidak sia-sia.

B. STRATEGI PENGEMBANGAN SDM

Apple merupakan perusahaan gadget terbesar yang terbukti memiliki kualitas produk dengan pengakuan dunia. Kualitas produk tampaknya selalu menjadi prioritas bagi perusahaan pemilik brand ini sehingga tidak heran jika setiap produk yang dilahirkan selalu menjadi produk incaran oleh para penggemar gadget. Kualitas produk Apple yang selalu unggul ini pastinya juga tidak akan pernah lepas dari sumber daya manusia yang ikut berpartisispasi dalam perusahaan ini.

Di balik keberhasilan perusahaan pemilik brand ternama di dunia ini, ternyata memang tidak pernah lepas dari SDM yang berkualitas. Produk yang telah diakui oleh masyarakat karena keunggulannya ini ternyata ada peran karyawan luar biasa hingga akhirnya mampu melahirkan suatu karya yang luar biasa pula. Bagaimanapun juga SDM berkualitas merupakan komponen peting yang harus dimiliki oleh perusahaan dalam menciptakan suatu inovasi produk yang bisa bersaing di pasaran. Melalui pengembangan SDM di perusahaan Apple yang terus diperhatikan oleh perusahaan, ternyata juga memberikan dampak yang positif hingga akhirnya perusahaan tersebut mampu mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas produk yang diciptakan.

Perusahaan yang berskala internasional ini ternyata sangat menyadari bahwa perusahaan tidak akan mampu menghasilkan suatu karya yang besar. Bahkan sistem managemen atau strategi luar biasa yang disusun oleh perusahaan tidak akan ada artinya tanpa adanya SDM yang mendukung. Bahkan sudah bisa dipastikan bahwa perusahaan juga tidak akan bisa menjalankan aktifitas perusahaan, mulai dari penjualan produk hingga berbagai aktivitas perusahaan lainnya.

Strategi pengembangan SDM di perusahaan Apple ini ternyata menerapkan strategi people management. Meskipun dalam tahap awal penerapan strategi ini sempat mengalami kegagalan, namun berkat kerja keras yang tinggi serta sikap pantang menyerah yang dimiliki oleh tim manajemen perusahaan ini akhirnya berdampak pada keberhasilan yang sangat luar biasa. Di tengah tingginya persaingan strategi pengembangan SDM di perusahaan ini memang sangat diperlukan. Jika tidak, maka perusahaan ini mungkin sudah hancur di tengah perjalanan akibat tidak mampu lagi bersaing di pasar lokal dan juga internasional.

Faktor lain yang juga merupakan bagian dari strategi pengembangan SDM di perusahaan Apple ini adalah meningkatkan kreatifitas karyawan. Perusahaan ini mengakui bahwa kreativitas akan membawa orang-orang yang terlibat dalam perusahaan untuk berfikir lebih serius dan inovatif hingga akhirnya berhasil menciptakan suatu inovasi yang mendapat pengakuan positif dari masyarakat. Melalui SDM yang dimiliki, perusahaan Apple ini memilih untuk menerapkan sistem operasional yang unik. Hal-hal unik tersebut kini telah dibuktikan melalui tiga hal yaitu, design produk yang unik, serta lini software dan juga hardware. Berdasarkan faktor itulah akhirnya Apple mampu mewujudkan suatu produk yang unggul dibidang efisiensi operasionalnya.

Melalui pengembangan SDM di perusahaan Apple, ternyata perusahaan ini benar-benar membuktikan bahwa pengembangan sumber daya manusia memberikan dampak yang besar hingga akhirnya mampu membawa Apple menjadi produk gadget yang memiliki kesempurnaan kualitas dan juga nilai keindahan yang tinggi. Dengan produk yang bagus, maka sudah selayaknya produk-produk apple diakui sebagai produk elektronik yang sangat fenomenal. Dibalik keberhasilan pemilik brand terkenal ini, ternyata penerapan sistem yang memadukan antara optimalisasi dari sumber daya manusia yang handal dan berkualitas serta kerja sama dari tim yang sangat bagus.

Dengan perpaduan kedua hal tersebut dan didukung dengan SDM yang berkualitas telah berhasil membawa perusahaan bertaraf internasional untuk menyatakan bahwa perusahaan Apple pantas menempati peringkat pertama dari para pesaingnya.

Referensi:
http://ahlipresentasi.com/strategi-pengembangan-produk-baru-di-perusahaan-apple-imac-iphone-dan-ipad/
http://ahlipresentasi.com/strategi-pengembangan-sdm-di-perusahaan-apple/

=================================================================================

Berdasarkan kutipan dari referensi di atas, menurut saya Apple memiliki konsep sistem manajemen dan  organisasi yang mampu kembali menguasai dunia pada saat menghadapi terpaan badai bertahun-tahun. Steve Jobs, si kepala perusahaan Apple ini dapat menyelamatkan perusahaannya yang tadinya nyaris hancur karena kurang mengendalikan diri. Steve Jobs memiliki strategi yang mantap yang membuat perusahaannya menjadi terkenal dan sukses. Lagi pula, menurut saya, untuk mencapai keberhasilan, cara yang paling mudah adalah dengan bekerja sama dalam organisasi lalu membuat tata kerja yang optimal. Tidak salah jika perusahaan pemilik brand ternama di dunia ini, ternyata memang tidak pernah lepas dari sumber daya manusia yang berkualitas.

Hubungan Manajemen, Tata Kerja dan Organisasi

A. MANAJEMEN

Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. Dalam mencapai tujuannya kegiatan manajemen harus dapat menyatukan tenaga, uang, metode, bahan, mesin dan keahlian pemasaran serta segala fasilitas lainnya yang dibutuhkan, sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai dengan efektif.

B. ORGANISASI

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, berencana, berorganisasi, terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya uang, sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi sudah sangat jelas bahwa organisasi itu pasti mengandung unsur individu yang berkumpul dalam sebuah kelompok yang memiliki tujuan tertentu, memiliki aturan tertentu sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut, dan di dalamnya terdapat susunan kepemimpinan untuk mengatur jalannya organisasi tersebut agar berjalan dengan baik.

C. TATA KERJA

Tata kerja merupakan cara pekerjaan dengan benar dan berhasil untuk mencapai tingkat efisien yang maksimal dengan mempertimbangkan tujuan, fasilitas, tenaga kerja, waktu dan lain-lain yang tersedia.

E. HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN, TATA KERJA DAN ORGANISASI

Jadi dapat disimpulkan hubungan antara manajemen, tata kerja dan organisasi adalah Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan dan untuk mencapai tujuan tersebut di perlukan ada nya suatu organisasi dan suatu tata kerja untuk mengatur jalan nya organisasi dengan baik agar mendapatkan tujuan yang maksimal.


F. HUBUNGAN MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama di satu pihak dengan tujuan di pihak lain. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga, fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian erat dan kekalnya hubungan antara manajemen dan organisasi. 

G. HUBUNGAN MANAJEMEN DAN TATA KERJA

Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana agar sumber–sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk:
- Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber dan waktu yang tersedia,
- Menghindari kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan,
- Dan menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.

Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja:
Manajemen: Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata kerja: Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber dan waktu yang tersedia.

H. HUBUNGAN MANAJEMEN, TATA KERJA DAN ORGANISASI

Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah: 
- Manajemen: proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
- Organisasi: alat bagi pencapaian tujuan tersebut
- Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.


=================================================================================

Berdasarkan kutipan dari referensi di atas, hubungan antara manajemen, tata kerja dan organisasi begitu erat. Menurut saya, dalam dunia manajemen, biasanya tugas manajer lah yang bertugas mengatur organisasi, tapi tidak hanya itu saja ternyata, tata kerja yang baik juga diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan agar selesai sesuai target yang ditetapkan pada perusahaan. Sang manajer harus mempersiapkan proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya, lalu pembagian tugas, dan perencanaan tata kerja. Dengan begitu, tercapailah sasaran yang efektif dan efisien.

Ciri-Ciri dan Unsur-Unsur dari Organisasi

A. CIRI-CIRI ORGANISASI


Pada dasarnya organisasi hanya memiliki empat ciri-ciri, yaitu:
1.       Mempunyai tujuan dan sasaran untuk dicapai dalam organisasi.
2.       Mempunyai aturan yang harus ditaati oleh anggota dari organisasi tersebut.
3.       Mempunyai pembagian kerja atau bisa disebut juga dengan kerjasama.
4.       Ada yang mengkoordinasi tugas dan wewenang.

Namun, menurut Berelson dan Steiner (1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.       Formalitas
Ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, dan strategi.
2.       Hierarkhi
Ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
3.       Besar dan Kompleks
Organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala birokrasi.
4.       Lamanya (duration)
Menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.

Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya adalah:
1.       Rumusan batas-batas organisasinya jelas
Organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. 
2.       Memiliki identitas yang jelas
Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas kareana identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri.
3.       Keanggotaan formal, status dan peran
Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing-masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.

B. UNSUR-UNSUR ORGANISASI


1.       Anggota organisasi
Yaitu orang-orang yang melaksanakan pekerjaan organisasi, membentuk organisasi, terlibat dalam beberapa kegiatan primer, kegiatan pemikiran, kegiatan perasaan, kegiatan self-moving, dan kegiatan elektrokimia.
2.       Pekerjaan dalam organisasi
Pekerjaan adalah unsur organisasi yang terdiri dari tugas yang harus dikerjakan dan hasil dari aktivitas tugas tersebut menghasilkan produk dan memberikan pelayanan organisasi.
3.       Man (orang-orang)
Man merupakan unsur organisasi yang setiap Man harus memiliki pengetahuan, keterampilan atau bakat serta sikap atau perilaku yang menunjang dalam berorganisasi yang membantu meningkatkan kinerja organisasi.
4.       Kerjasama
Kerjasama merupakan unsur  organisasi yang dilakukan secara bersama-sama akan perbuatan bantu membantu untuk mencapai tujuan bersama.
5.       Tujuan Bersama
Tujuan merupakan unsur organisasi yang menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan agar tercipta prinsip-prinsip dasar dari organisasi tersebut.
6.       Peralatan (Equipment)
Peralatan atau equipment merupakan unsur organisasi berupa materi, mesin-mesin, uang, teknologi, dan barang modal lainnya, seperti tanah, gedung/bangunan/kantor agar memudahkan dalam berorganisasi.
7.       Lingkungan (Environment)
Lingkungan merupakan unsur organisasi yang berpengaruh salam keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi, kebijaksanaan, strategi, anggaran, dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.


Referensi dari http://jihadiraki.wordpress.com/2013/10/06/ciri-ciri-dan-unsur-organisasi/ dengan beberapa perubahan.

========================================================================

Berdasarkan kutipan dari referensi di atas, organisasi memang sangat penting dimiliki. Mengapa? Karena kehidupan kita selalu dinaungi oleh organisasi. Misalnya organisasi dalam keluarga kecil kita, lingkungan tempat tinggal kita, sekolah atau tempat kerja kita, dan bahkan pemerintahan di negara kita tanpa disadari. Saya memberi satu contoh tentang organisasi di kalangan mahasiswa/i. Pada saat menjadi mahasiswa, rasa sosial yang tinggi harus lebih diterapkan. Mahasiswa harus peka terhadap apa yang terjadi di sekitar lingkungan tempat kampus dan juga kalangan menengah bawah, karena organisasi di kalangan mahasiswa tidak hanya memberikan pelajaran, melainkan dilatih untuk bisa mandiri dan berkembang dengan bakat atau kemampuannya masing-masing. Di dalam sebuah organisasi, mahasiwa pasti banyak yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam organisasi tersebut, tetapi juga ada yang memberikan pendapat yang berbeda-beda. Di sinilah mahasiswa mengahadapi tantangannya dalam berorganisasi, bagaimana mahasiswa menyelesaikan segala perbedaan yang ada di dalam organisasi agar bisa disatukan dengan adil.

July 21, 2014

Prinsip Moral Membangun Pribadi Kuat

Vita Dwi Putri
1KA07
19113173

Links: https://drive.google.com/file/d/0B4qF5ruWWVxPNUFoMVJyVm1rZjA/edit?usp=sharing

Menghayati Pancasila Sebagai Pandangan Hidup

Vita Dwi Putri
1KA07
19113173

Links: https://drive.google.com/file/d/0B4qF5ruWWVxPNlp5RC1iMzJ1amc/edit?usp=sharing


April 8, 2014

Pengembangan Budaya Lokal Di Perguruan Tinggi


Vita Dwi Putri
19113173
1KA07

Links: https://drive.google.com/file/d/0B4qF5ruWWVxPVzk5Tmg3c3pJclE/edit?usp=sharing

Kontribusi Budaya Lokal Pada Seni Budaya Indonesia


Vita Dwi Putri
19113173
1KA07

Link: https://drive.google.com/file/d/0B4qF5ruWWVxPWkVnbjV1RE15Tms/edit?usp=sharing

Peran Agama Dalam Pengembangan Budaya Lokal

Vita Dwi Putri
19113173
1KA07

Link: https://drive.google.com/file/d/0B4qF5ruWWVxPNklfYjE1ZHFfSEU/edit?usp=sharing