December 17, 2014

Konflik Organisasional dan Jenis-Jenis Konflik Organisasional

A.    Konflik Organisasional
Konflik berasal dari kata kerja Latin, configere, artinya saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik Organisasional menurut beberapa ahli:
1.      Robbin
Robbin (1996: 431) mengatakan konflik dalam organisasi disebut sebagai The Conflict Paradox, yaitu pandangan bahwa di sisi konflik dianggap dapat meningkatkan kinerja kelompok, tetapi di sisi lain kebanyakan kelompok dan organisasi berusaha untuk meminimalisasikan konflik. Pandangan ini dibagi menjadi tiga bagian, antara lain:
a.       Pandangan tradisional (The Traditional View): Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu suatu hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan, keterbukaan di antara orang-orang, dan kegagalaan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan.
b.      Pandangan hubungan manusia (The Human Relation View): Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari karena di dalam kelompok atau organisasi pasti terjadi perbedaan pandangan atau pendapat antar anggota.
c.       Pandangan interaksionis (The Interactionist View): Pandangan ini cenderung mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya konflik, karena konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara berkelanjutan sehingga tiap anggota di dalam kelompok tersebut tetap semangat, kritis-diri, dan kreatif.

2.      Stoner dan Freeman
Stoner dan Freeman (1989:392) membagi pandangan menjadi dua bagian, yaitu:
a.       Pandangan tradisional (Old view): Pandangan tradisional menganggap bahwa konflik dapat dihindari. Hal ini disebabkan konflik dapat mengacaukan organisasi dan mencegah pencapaian tujuan yang optimal.
b.      Pandangan modern (Current View): Konflik tidak dapat dihindari. Konflik dapat mengurangi kinerja organisasi dalam berbagai tingkatan. Jika terjadi konflik, manajer sebagai pihak manajemen bertugas mengelola konflik sehingga tercipta kinerja yang optimal untuk mencapai tujuan bersama.


B.     Jenis-Jenis Konflik Organisasional

Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi, yaitu:
1.      Konflik dalam diri individu
Konflik dalam diri individu terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian akan keinginannya yang tidak dapat dipenuhi sekaligus dengan kemampuannya sendiri.

2.      Konflik antar individu dengan individu
Konflik antar individu dengan individu ini sering disebabkan oleh perbedaan perbedaan kepribadian. Konflik ini biasanya terjadi karena perbedaan status serta tingkat jabatan.

3.      Konflik antar individu dengan kelompok
Konflik antar individu dengan kelompok berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan yang diberikan oleh kelompok kerja lainnya.

4.      Konflik antar kelompok dengan kelompok 
Konflik antar kelompok dengan kelompok ini sering disebabkan karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok dalam menjalankan kegiatan keorganisasian.

5.      Konflik antar organisasi
Konflik antar organisasi biasa disebut dengan persaingan antar organisasi yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, harga-harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien.

Referensi dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik dengan beberapa perubahan

=======================================================================
s
Berdasarkan kutipan dari referensi di atas, konflik organisasional terjadi mayoritas dari kesalahan komunikasi, perbedaan pendapat, antara dua orang atau lebih. Tapi konflik juga sangat berpengaruh terhadap pihak yang mendukung atau tidak. Jika sudah terjadi konflik, maka konflik tersebut harus dijadikan sebagai hal motivasi untuk melakukan suatu perubahan.

No comments:

Post a Comment