October 13, 2013

Ilmu Sosial Dasar

Vita Dwi Putri
19113173
1KA07
Sistem Informasi

BAB I
PENGANTAR ILMU SOSIAL DASAR

A. PENGERTIAN, TUJUAN, ILMU SOSIAL DASAR DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

1. Menjelaskan Mengenai Pengertian Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah masalah sosial yang berkembang khususnya yang diwujudkan oleh warga Indonesia dengan menggunakan pengertian mengenai fakta, konsep, dan teori yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu sosial. Pengetahuan yang menelaah masalah sosial dengan menggunakan teori-teori yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu sosial, seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah.
Menurut Soerjono Soekanto, ISD adalah kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran atau logika, sehingga pengetahuan mana akan selalu dapat diperiksa dan diuji secara kritis oleh orang lain.

2. Menyebutkan Tujuan Umum dan Khusus dari Ilmu Sosial Dasar
Secara umum, tujuan dari ISD antara lain :
a. Untuk pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala yang berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran berkenaan dengan lingkungan sosial dapat dipertajam.
b. Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai makhluk individu dan mahluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
c. Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
d. Memberi landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahluk sosial yang beradab dalam mempraktikkan pengetahuan akademik dan keahliannya.
e. Mahluk sosial yang beradab dalam mempraktekan pengetahuan akademik dan keahliannya.
       Secara khusus, tujuan dari ISD antara lain :
a. Memahami dan menyadari adanya kenyataan sosial dan masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
b. Peka terhadap masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha menanggulanginya.
c. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya.
d. Memahami jalan pikiran para ahli dalalm bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalalm rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.

3. Menyebutkan Tiga Kelompok Ilmu Pengetahuan
Secara umum, Ilmu Pengetahuan dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok antara lain :
a. Ilmu-Ilmu Alamiah (Natural Scince)
Ilmu-Ilmu Alamiah bertujuan mengetahui keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan, lalu dibuat prediksi.
b. Ilmu-Ilmu Sosial (Social Scince)
Ilmu-Ilmu Sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari Ilmu-Ilmu Alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak semua benar, hanya mendekati kebenaran. Sebab, keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke saat.
c. Pengetahuan Budaya (The Humanities)
Pengetahuan Budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa dan kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.

B. ILMU SOSIAL DASAR DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

1. Menjelaskan Perbedaan Antara Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
a. ISD diberikan di Perguruan Tinggi, sedangkan IPS diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
b. ISD merupakan satu mata kuliah tunggal, sedangkan IPS merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran untuk Sekolah Lanjutan.
c. ISD diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedangkan IPS diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.

2. Menjelaskan Persamaan Antara Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
a. ISD dan IPS merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan atau pengajaran.
b. ISD dan IPS bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
c. ISD dan IPS mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.

C. RUANG LINGKUP ILMU SOSIAL DASAR

1. Menyebutkan Tiga Golongan Bahan Pelajaran Ilmu Sosial Dasar
a. Konsep Sosial, dibatasi pada Konsep Dasar atau Elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah sosial yang dibahas dalam IPS.
b. Masalah Sosial, yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan sosial yang antara satu dengan yang lain saling berketerkaitan.
c. Kenyataan Sosial, yang ada dalam masyarakat secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu. Kenyataan Sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli Ilmu-Ilmu Sosial, oleh karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya. Dalam ISD, kita menggunakan pendekatan Interdisiplin atau Multidisiplin.

D. PENDAPAT MAHASISWA MENGENAI ILMU SOSIAL DASAR

ISD (Ilmu Sosial Dasar) membantu perkembangan, penalaran, wawasan, pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas, dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi masalah-masalah lain, serta sikap dan tingkah laku manusia satu dengan manusia yang lain.
Ilmu Sosial Dasar juga merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.



BAB II
PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

A. PERTUMBUHAN PENDUDUK

1. Menuliskan Perkembangan Penduduk Dunia dengan Menggunakan Tabel
Perkembangan penduduk dunia tahun 1830-2006 :
TAHUN
JUMLAH PENDUDUK
PERKEMBANGAN PERTAHUN
1830
1 milyar
-
1930
2 milyar
1%
1960
3 milyar
1,7%
1975
4 milyar
2,2%
1987
5 milyar
2%
1996
6 milyar
2%
2006
7 milyar
2%
       Bisa kita lihat rata-rata setiap negera penduduknya bisa bertambah hingga dua kali lipatnya. Lalu perkembangan penduduk dunianya bertambah hingga tiga kali lipatnya. Itu berarti penduduk dunia sangat pesat pertumbuhannya.
2. Menuliskan Penggandaan Penduduk Dunia dengan Menggunakan Tabel
       Penggandaan penduduk dunia :
TAHUN
PERKIRAAN PENDUDUK
WAKTU
800 SM
5 juta
-
1650 tahun
500 juta
1500
1830 tahun
1 milyard
180
1930 tahun
2 milyard
100
1975 tahun
4 milyard
45

Menggunakan interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya dengan dua titik tolak yang berbeda. Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium, menggandakan masing-masing mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat sebelumnya. Namun, tidak mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam abad ini.

3. Menyebutkan Faktor-Faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
Pertumbuhan penduduk di dunia ini makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Dengan begitu, maka bertambahlah sistem mata pencaharian hidup menjadi lebih kompleks.
Secara umum ada tiga faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitu :
a. Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fertilitas adalah hasil produksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita. Berikut ini penjelasan mengenai pengukuran fertilitas:
- Pengukuran Fasilitas Tahunan
Pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran fertilitas tahunan adalah:
1. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate): banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
2. Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate): jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun tertentu.
3. Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate): perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
4. Tingkat Ferlititas Menurut Ukuran Urutan Penduduk (Birth Order Specific Fertility Rates): perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
- Pengukuran Fertilitas Komulatif
Pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukurannya adalah:
1. Tingkat Fertilitas Total: jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode waktu tertentu.
2. Gross Reproduction Rates: jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
b. Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per-1000 individu pertahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
c. Perpindahan (Migrasi)
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau kerana over populasi.

4. Menuliskan Rumus Tingkat Kematian yang Kasar
Angka kematian kasar (Crude Death Rate) adalah banyaknya orang yang mati sampai 10000 penduduk pertahun cara atau rumus untuk menghitung angka kematian kasar adalah sebagai berikut:
CDR= D / P x 1000
CDR (Crude Death Rate) = Angka kematian kasar
D (Death) = Jumlah kematian
P (Population) = Jumlah penduduk

5. Menuliskan Rumus Tingkat Kematian Khusus
Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate) adalah banyaknya orang yang mati sampai 10000 penduduk pada usia tertentu pertahun cara untuk menghitung angka kematian khusus adalah:
ASDR = Dx/Px/1000
ASDR (Age Specific Death Rate) = Angka kematian khusus
D (Death) = Jumlah kematian
P (Population) = Jumlah penduduk

6. Menuliskan Angka Kelahiran
Angka kelahiran merupakan suatu faktor yang menyebabkan terjadinya kenaikan kependudukan disuatu negara ditambah dengan teknologi yang semakin canggih sehingga kelahiran seorang anak bisa dipercepat apa bila semua ini terjadi terus menerus maka tidak akan mungkin bila kepadatan penduduk akan terjadi di seluruh dunia.
Meskipun tingkat fertilitas sudah menurun, kalau jumlah ibunya besar, sebagai akibat tingkat kelahiran yang tinggi dimasa lalu serta perbaikan kesehatan, maka jumlah bayi yang lahir setelah tahun 2000 masih tetap banyak jumlahnya. Tiap-tiap tahun jumlah kelahiran bayi di Indonesia mencapai sekitar 4,5 juta bayi. Di kabupaten atau kota yang masih mempunyai tingkat fertilitas tinggi atau yang KB-nya kurang berhasil, jumlah bayi yang lahir tiap tahunnya akan lebih banyak dibandingkan dengan kabupaten atau kota yang program KB-nya berhasil menurunkan tingkat fertilitas.
Kabupaten atau kota yang masih mempunyai jumlah kelahiran yang besar akan menghadapi konsekuensi pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar atas kelahiran bayi-bayi ini, saat ini dan seterusnya sampai bayi-bayi ini mendapatkan perkejaan dan menjadi Ibu yang melahirkan generasi penerus.
Pengetahuan tentang fertilitas atau kelahiran dan KB serta indikator-indikatornya sangat berguna bagi para penentu kebijakan dan perencana program untuk merencanakan pembangunan sosial terutama kesejahteraan ibu dan anak.

7. Menjelaskan Pengertian Migrasi
Perpindahan penduduk orang banyak beranggapan adalah migrasi, migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat/wilayah ketempat lain dengan berbagai alasan tertentu mereka berimigrasi demi berkelangsungan hidupnya adapun faktor-faktor manusia itu melakukan imigrasi faktor ekonomi, politik, sosial, budaya, bencana alam, dan keamanan.

8. Menyebutkan Macam-Macam Migrasi
Berdasarkan suatu letak dan juga keamanan individual imigrasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Migrasi Internasional
Suatu perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain. Negara migrasi internasional terdiri atas:
- Imigrasi: datangnya pendudukan dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap atau ada sebuah pekerjaan yang memaksakan menetap di negara itu. Orang yang telah melakukan suatu imigrasi banyak yang menyebutkan dengan nama imigran.
- Emigrasi: keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain.
- Remigrasi: kembalinya imigran ke negara asalnya.
b. Migrasi Nasional
Migrasi nasional atau internal adalah perpindahan penduduk didalam satu Negara. Migrasi ini terdiri dari atas beberapa jenis yaitu:
- Urbanisasi: perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan menetap.
- Transmigrasi: perpindahan penduduk dari wilayah yang padat penduduknya ke wilayah yang jarang penduduknya.
- Fultralisasi: perpindahan penduduk kota ke desa dengan tujuan menetap.

9. Menyebutkan Proses Migrasi
Dengan adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih, maka banyak orang atau penduduk pun yang akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan hidupnya.
Proses migrasi memiliki tiga cara, yaitu:
a. Menetap di suatu wilayah.
b. Hanya sementara di wilayah tersebut, sewaktu-waktu ia kembali ke wilayah asalnya.
c. Hanya sekedar berlibur di wilayah tersebut.
Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu, misalnya kalau imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik sepeda motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bisa melakukannya dengan naik kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut itulah yang biasa dilakukan imigaran dalam melakukan migrasi di Negara Indonesia.
Tahun pun makin lama makin berlaju dan proses imigrasi pun menjadi sangat lebih pesat dan perubahan yang terjadi dari mulai tahun yang lalu higga tahu ini sangatlah banyak, pada tahun ini tercatat banyak sekali imigran illegal/gelap yang tidak mendaftarkan dirinya pada sensus penduduk pada kota asalnya balia semua itu terjadi begitu saja tanpa adanya rasa kesadaran maka makin lama akan terjadi kepadatan penduduk akan teradi dan susah menanganinya dikarenakan susahnya mendata para imigran.

10. Menjelaskan Akibat Migrasi
Berikut ini adalah akibat yang muncul dari migrasi:
a. Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai orang.
b. Rawan terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit.
c. Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana.
d. Area pemakanan yang berkurang karena lahan yang seharusnya dijadikan tempat pemakanan, dijadikan fasilitas umum seperti mall dan bangunan lainnya.
e. Lahan pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang bisnis yang area penjualannya sangat sempit.

11. Menyebutkan Tiga Jenis Struktur Penduduk
Komposisi penduduk adalah suatu negara yang mempunyai wilayah yang luas dan juga banyak penduduk didalam satu negara tersebut, dari penduduk tersebut banyaknya, akan dikelompokan pada kriteria-kriteria tertentu
Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal semua itu dikelompokkan demi tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul dikarenakan terjadi karena hanya sebuah hal sepele.
Dalam suatu keluarga, ada kepala keluarga yang mempunyai mata pencaharian sebagai pegawai negeri sipil yang mempunyai gaji sebesar tiga juta rupiah dalam sebulan, didalam suatu pengelompokan penduduk kelurga ini termasuk keluarga yang cukup mampu.
Ada 3 jenis struktur yang dipakai dalam satu negara atau wilayah yang dikelompokan berdasarkan umur yaitu:
a. Struktur Penduduk Muda
Apabila suatu wilayah atau negara sebagian besar penduduknya muda, struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun.
b. Struktur Penduduk Dewasa
Apabila suatu wilayah atau negara sebagian besar penduduknya dewasa, struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun.
c. Struktur Penduduk Tua
Apabila suatu wilayah atau negara sebagian besar penduduknya tua, tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahun keatas atau usia senja.

12. Menuliskan Bentuk Piramida Penduduk Stasioner, Muda, Tua
Piramida penduduk adalah suatu diagram yang digambarkan dengan bentuk piramida yang mempunyai arti dalam mengukur suatu kependudukan di dalam satu negara biasanya dalam pengukuran tersebut dikelompokan seperti usia, jenis kelamin, dan tahun lahir. Selain itu, penduduk laki-laki biasanya digambarkan di sebelah kiri dan penduduk wanita di sebelah kanan. Grafik dapat menunjukkan jumlah penduduk atau prosentase jumlah penduduk terhadap jumlah penduduk total. Dengan mengamati bentuk piramida penduduk, banyak informasi yang didapat mengenai struktur kependudukan sebuah wilayah.
Distribusi piramida penduduk yang berbentuk segitiga (dengan alas di bawah dan lancip di atas) dapat disebut distribusi eksponensial. Distribusi ini menunjukkan banyaknya penduduk anak-anak, namun kemiringan yang tajam juga menunjukkan banyaknya penduduk yang mati antara kelas interval usia. Piramida tersebut menunjukkan tingginya angka kelahiran, tingginya angka kematian, serta angka harapan hidup yang rendah. Piramida penduduk dengan distribusi seperti ini umumnya dijumpai di negara miskin karena kurangnya akses dan insentif untuk mengendalikan jumlah penduduk, faktor-faktor lingkungan yang rendah, serta sulitnya akses terhadap layanan kesehatan.
a. Rasio Ketergantungan Muda
Perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15-64 tahun. Bentuk piramida stasioner terjadi jika jumlah penduduk pada tiap kelompok umur (muda,dewasa, dan tua) relatif seimbang. Bentuk piramida ini dicirikan dengan bentuk yang relatif sama atau rata di tiap kelompok umur. Pada umumnya, bentuk piramida semacam ini terdapat di negara-negara Eropa yang telah lama maju serta mempunyai tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang rendah.
b. Rasio Ketergantungan Tua
Perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Semakin tingginya persentase menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase rasio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

13. Menjelaskan Pengertian Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni:
a. Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15-64 tahun.
b. Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Rasio Ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

B. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

1. Menjelaskan Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
a. Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam. Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab (India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara.
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka. Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, Flores, Sulawesi dan berlanjut ke Filipina.
b. Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan atau melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan. Ciri-ciri zaman batu muda :
- Mulai menetap dan membuat rumah.
- Membentuk kelompok masyarakat desa.
- Bertani.
- Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Bangsa-bangsa Proto-Austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.

2. Menjelaskan Kebudayaan Hindu, Buddha, dan Islam.
a. Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4, agama Hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Sekitar abad ke-5, ajaran Budha masuk ke Indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut Hinduisme maupun Budhisme, masing-masing menghasilkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
b. Kebudayaan Islam
Abad ke-15 dan 16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke-11, sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke-15, ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut, berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara-negara yang dimaksud adalah Negara Malaka di Semenanjung Malaka, Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan. Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota-kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk.

C. KEBUDAYAAN BARAT

1. Menjelaskan Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemerintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial, yang terdiri dari kaum buruh dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu, penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditunjukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia

2. Menjelaskan Pengaruh dan Akibat Kebudayaan Barat di Indonesia
Masuknya kebudayaan asing merupakan salah satu faktor yang membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Kebudayaan tersebut yaitu Kebudayaan Dongson, Kebudayaan Bacson-Hoabich, Kebudayaan Sa Huynh, dan Kebudayaan India. Kebudayaan Dongson, Kebudayaan Bacson-Hoabich, Kebudayaan Sa Huynh terdapat di daerah Vietnam bagian Utara dan Selatan. Untuk jaman sekarang, Indonesia sudah mengalami perubahan kebudayaan yang membawa pengaruh bagi budaya Indonesia. Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma sosial merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. 
Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Disaat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. 
Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia. Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus tertindas proses modernisasi. 
Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka. Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik.
Jadi, dengan adanya budaya barat atau budaya asing di Indonesia, dapat membawa dampak bagi Indonesia. Dampak masuknya budaya asing antara lain:
a. Terjadi perubahan kebudayaan.
b. Pembauran kebudayaan.
c. Modernisasi.
d. Keguncangan budaya.
e. Penetrasi budaya.
f. Memperkaya keberagaman budaya.
g. Melemahnya nilai-nilai budaya bangsa.
Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, bagi dari segi postif, maupun negatif. Indonesia, masih terlalu lemah dalam menyaring budaya yang baik di ambil dengan yang tidak, maka kita semua sebagai warga Indonesia wajib membanggakan apa saja yang sudah menjadi budaya kita sendiri, jangan sampai melupakan budaya lama, dengan sudah menemukan budaya baru.

D. PENDAPAT MAHASISWA MENGENAI PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

Pertumbuhan penduduk di dunia ini makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Dengan begitu, maka bertambahlah sistem mata pencaharian hidup menjadi lebih kompleks. Proses filtrasi perlu dilakukan supaya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia tidak  akan merusak identitas kebudayaan nasional bangsa kita. Semua dampak positif dan dampak negatif masuknya budaya asing di Indonesia tergantung bagaimana kita menyeleksi budaya asing tersebut.

Pentingnya peran masyarakat dan pemerintah dalam mempertahankan nilai-nilai budaya Indonesia agar tidak terpengaruh oleh budaya asing yang sifatnya negatif. Agar kebudayaan Indonesia dan kebudayaan asing dapat berkesinambungan dengan baik, yakni tanpa merusak nilai-nilai kebudayaan Indonesia, maka bangsa Indonesia sendiri harus benar-benar pintar dalam menyikapi dan menyeleksi budaya asing yang masuk ke Indonesia.


Referensi: