Vita Dwi Putri
19113173
1KA07
Sistem Informasi
BAB I
PENGANTAR ILMU SOSIAL DASAR
A. PENGERTIAN, TUJUAN, ILMU SOSIAL DASAR DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
1. Menjelaskan Mengenai Pengertian
Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah masalah
sosial yang berkembang khususnya yang diwujudkan oleh warga Indonesia dengan
menggunakan pengertian mengenai fakta, konsep, dan teori yang berasal dari
berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu sosial. Pengetahuan
yang menelaah masalah sosial dengan menggunakan teori-teori yang berasal dari
berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu sosial, seperti
Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi,
Psikologi Sosial dan Sejarah.
Menurut Soerjono Soekanto, ISD adalah kumpulan pengetahuan yang tersusun
secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran atau logika, sehingga
pengetahuan mana akan selalu dapat diperiksa dan diuji secara kritis oleh orang
lain.
2. Menyebutkan Tujuan Umum dan
Khusus dari Ilmu Sosial Dasar
Secara umum, tujuan
dari ISD antara lain :
a. Untuk pembentukan
dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan,
dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya,
khususnya gejala yang berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya
tanggap, presepsi, dan penalaran berkenaan dengan lingkungan sosial dapat
dipertajam.
b. Mengembangkan
kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan
kesederajatan manusia sebagai makhluk individu dan mahluk sosial dalam
kehidupan bermasyarakat.
c. Menumbuhkan
sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman kesederajatan manusia
dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
d. Memberi
landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa
sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahluk sosial yang
beradab dalam mempraktikkan pengetahuan akademik dan keahliannya.
e. Mahluk sosial yang beradab dalam mempraktekan pengetahuan
akademik dan keahliannya.
Secara khusus, tujuan dari ISD antara
lain :
a. Memahami dan
menyadari adanya kenyataan sosial dan masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
b. Peka terhadap
masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha menanggulanginya.
c. Menyadari bahwa
setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan
hanya dapat mendekatinya.
d. Memahami jalan
pikiran para ahli dalalm bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi
dengan mereka dalalm rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam
masyarakat.
3. Menyebutkan Tiga Kelompok Ilmu
Pengetahuan
Secara umum, Ilmu Pengetahuan
dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok antara lain :
a. Ilmu-Ilmu Alamiah (Natural Scince)
Ilmu-Ilmu Alamiah bertujuan mengetahui
keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode ilmiah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan itu,
lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini
kemudian digeneralisasikan, lalu dibuat prediksi.
b. Ilmu-Ilmu Sosial (Social Scince)
Ilmu-Ilmu Sosial bertujuan untuk
mengkaji keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari Ilmu-Ilmu Alamiah.
Tapi hasil penelitiannya tidak semua benar, hanya mendekati kebenaran. Sebab, keteraturan
dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke saat.
c. Pengetahuan Budaya (The Humanities)
Pengetahuan Budaya bertujuan untuk
memahami dan mencari arti kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal
ini digunakan metode pengungkapan peristiwa dan kenyataan yang bersifat unik,
kemudian diberi arti.
B. ILMU SOSIAL DASAR DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
1. Menjelaskan Perbedaan Antara Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu
Pengetahuan Sosial
a. ISD diberikan di
Perguruan Tinggi, sedangkan IPS diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah
Lanjutan.
b. ISD merupakan satu mata
kuliah tunggal, sedangkan IPS merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran
untuk Sekolah Lanjutan.
c. ISD diarahkan kepada
pembentukan sikap dan kepribadian, sedangkan IPS diarahkan kepada pembentukan
pengetahuan dan ketrampilan intelektual.
2. Menjelaskan Persamaan Antara
Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
a. ISD dan IPS merupakan bahan
studi untuk kepentingan program pendidikan atau pengajaran.
b. ISD dan IPS bukan disiplin ilmu
yang berdiri sendiri.
c. ISD dan IPS mempunyai materi
yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
C. RUANG LINGKUP ILMU SOSIAL DASAR
1. Menyebutkan Tiga Golongan Bahan
Pelajaran Ilmu Sosial Dasar
a.
Konsep Sosial, dibatasi pada Konsep Dasar atau Elementer saja yang sangat
diperlukan untuk mempelajari masalah sosial yang dibahas dalam IPS.
b.
Masalah Sosial, yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai
kenyataan sosial yang antara satu dengan yang lain saling berketerkaitan.
c.
Kenyataan Sosial, yang ada dalam masyarakat secara bersama-sama merupakan
masalah sosial tertentu. Kenyataan Sosial tersebut sering ditanggapi secara
berbeda oleh para ahli Ilmu-Ilmu Sosial, oleh karena adanya perbedaan latar
belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya. Dalam ISD, kita menggunakan
pendekatan Interdisiplin atau Multidisiplin.
D. PENDAPAT MAHASISWA MENGENAI ILMU SOSIAL DASAR
ISD (Ilmu Sosial Dasar) membantu perkembangan, penalaran, wawasan, pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas, dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap
anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya dengan
sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi masalah-masalah lain, serta
sikap dan tingkah laku manusia satu dengan manusia yang lain.
Ilmu
Sosial Dasar juga merupakan suatu usaha yang dapat
diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan
dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi
gejala-gejala sosial agar
daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam
menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan mahasiswa
pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.
BAB II
PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
A. PERTUMBUHAN PENDUDUK
1. Menuliskan Perkembangan Penduduk
Dunia dengan Menggunakan Tabel
Perkembangan
penduduk dunia tahun 1830-2006 :
TAHUN
|
JUMLAH PENDUDUK
|
PERKEMBANGAN PERTAHUN
|
1830
|
1
milyar
|
-
|
1930
|
2
milyar
|
1%
|
1960
|
3
milyar
|
1,7%
|
1975
|
4
milyar
|
2,2%
|
1987
|
5
milyar
|
2%
|
1996
|
6
milyar
|
2%
|
2006
|
7
milyar
|
2%
|
Bisa kita lihat rata-rata setiap negera
penduduknya bisa bertambah hingga dua kali lipatnya. Lalu perkembangan penduduk
dunianya bertambah hingga tiga kali lipatnya. Itu berarti penduduk dunia sangat
pesat pertumbuhannya.
2. Menuliskan Penggandaan Penduduk
Dunia dengan Menggunakan Tabel
Penggandaan penduduk dunia :
TAHUN
|
PERKIRAAN PENDUDUK
|
WAKTU
|
800 SM
|
5 juta
|
-
|
1650 tahun
|
500 juta
|
1500
|
1830 tahun
|
1 milyard
|
180
|
1930 tahun
|
2 milyard
|
100
|
1975 tahun
|
4 milyard
|
45
|
Menggunakan
interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua
kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya dengan dua
titik tolak yang berbeda. Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium, menggandakan
masing-masing mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat sebelumnya.
Namun, tidak mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam abad ini.
3. Menyebutkan Faktor-Faktor
Demografi yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
Pertumbuhan
penduduk di dunia ini makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan
yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya.
Dengan begitu, maka bertambahlah sistem mata pencaharian hidup menjadi lebih
kompleks.
Secara
umum ada tiga faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk,
yaitu :
a.
Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran
adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan
hidup, atau dalam pengertian lain fertilitas adalah hasil produksi yang nyata
dari fekunditas seorang wanita. Berikut ini penjelasan mengenai pengukuran
fertilitas:
-
Pengukuran Fasilitas Tahunan
Pengukuran
kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk pada
tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran fertilitas tahunan adalah:
1.
Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate): banyaknya kelahiran hidup pada
satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
2.
Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate): jumlah kelahiran hidup
per-1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun
tertentu.
3.
Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate): perhitungan
tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
4.
Tingkat Ferlititas Menurut Ukuran Urutan Penduduk (Birth Order Specific Fertility
Rates): perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada
umur dan tahun tertentu.
-
Pengukuran Fertilitas Komulatif
Pengukuran
jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri
batas usia suburnya. Adapun ukurannya adalah:
1.
Tingkat Fertilitas Total: jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah
tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan
tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya
dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode waktu tertentu.
2.
Gross Reproduction Rates: jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan
sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang
meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
b.
Kematian (Mortalitas)
Kematian
adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu
populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per-1000
individu pertahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada
populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
c.
Perpindahan (Migrasi)
Migrasi
adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat
lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan
makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena
datangnya musim dingin atau kerana over populasi.
4. Menuliskan Rumus Tingkat
Kematian yang Kasar
Angka
kematian kasar (Crude Death Rate) adalah banyaknya orang yang mati sampai 10000
penduduk pertahun cara atau rumus untuk menghitung angka kematian kasar adalah
sebagai berikut:
CDR=
D / P x 1000
CDR
(Crude Death Rate) = Angka kematian kasar
D
(Death) = Jumlah kematian
P
(Population) = Jumlah penduduk
5. Menuliskan Rumus Tingkat
Kematian Khusus
Angka
kematian khusus (Age Specific Death Rate) adalah banyaknya orang yang mati
sampai 10000 penduduk pada usia tertentu pertahun cara untuk menghitung angka kematian
khusus adalah:
ASDR
= Dx/Px/1000
ASDR
(Age Specific Death Rate) = Angka kematian khusus
D
(Death) = Jumlah kematian
P
(Population) = Jumlah penduduk
6. Menuliskan Angka Kelahiran
Angka
kelahiran merupakan suatu faktor yang menyebabkan terjadinya kenaikan
kependudukan disuatu negara ditambah dengan teknologi yang semakin canggih
sehingga kelahiran seorang anak bisa dipercepat apa bila semua ini terjadi
terus menerus maka tidak akan mungkin bila kepadatan penduduk akan terjadi di
seluruh dunia.
Meskipun
tingkat fertilitas sudah menurun, kalau jumlah ibunya besar, sebagai akibat
tingkat kelahiran yang tinggi dimasa lalu serta perbaikan kesehatan, maka
jumlah bayi yang lahir setelah tahun 2000 masih tetap banyak jumlahnya. Tiap-tiap
tahun jumlah kelahiran bayi di Indonesia mencapai sekitar 4,5 juta bayi. Di
kabupaten atau kota yang masih mempunyai tingkat fertilitas tinggi atau yang
KB-nya kurang berhasil, jumlah bayi yang lahir tiap tahunnya akan lebih banyak
dibandingkan dengan kabupaten atau kota yang program KB-nya berhasil menurunkan
tingkat fertilitas.
Kabupaten
atau kota yang masih mempunyai jumlah kelahiran yang besar akan menghadapi
konsekuensi pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar atas kelahiran bayi-bayi ini,
saat ini dan seterusnya sampai bayi-bayi ini mendapatkan perkejaan dan menjadi
Ibu yang melahirkan generasi penerus.
Pengetahuan
tentang fertilitas atau kelahiran dan KB serta indikator-indikatornya sangat
berguna bagi para penentu kebijakan dan perencana program untuk merencanakan
pembangunan sosial terutama kesejahteraan ibu dan anak.
7. Menjelaskan Pengertian Migrasi
Perpindahan penduduk orang banyak
beranggapan adalah migrasi, migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu
tempat/wilayah ketempat lain dengan berbagai alasan tertentu mereka berimigrasi
demi berkelangsungan hidupnya adapun faktor-faktor manusia itu melakukan
imigrasi faktor ekonomi, politik, sosial, budaya, bencana alam, dan keamanan.
8. Menyebutkan Macam-Macam Migrasi
Berdasarkan
suatu letak dan juga keamanan individual imigrasi dapat dibedakan menjadi dua
yaitu:
a.
Migrasi Internasional
Suatu
perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain. Negara migrasi
internasional terdiri atas:
-
Imigrasi: datangnya pendudukan dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan
menetap atau ada sebuah pekerjaan yang memaksakan menetap di negara itu. Orang
yang telah melakukan suatu imigrasi banyak yang menyebutkan dengan nama
imigran.
-
Emigrasi: keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain.
-
Remigrasi: kembalinya imigran ke negara asalnya.
b.
Migrasi Nasional
Migrasi
nasional atau internal adalah perpindahan penduduk didalam satu Negara. Migrasi
ini terdiri dari atas beberapa jenis yaitu:
-
Urbanisasi: perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan menetap.
-
Transmigrasi: perpindahan penduduk dari wilayah yang padat penduduknya ke wilayah
yang jarang penduduknya.
-
Fultralisasi: perpindahan penduduk kota ke desa dengan tujuan menetap.
9. Menyebutkan Proses Migrasi
Dengan
adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih, maka banyak orang atau penduduk
pun yang akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia tinggal sudah
tidak ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan hidupnya.
Proses
migrasi memiliki tiga cara, yaitu:
a.
Menetap di suatu wilayah.
b.
Hanya sementara di wilayah tersebut, sewaktu-waktu ia kembali ke wilayah
asalnya.
c. Hanya sekedar
berlibur di wilayah tersebut.
Proses
keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu, misalnya kalau
imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik sepeda motor, kalau
imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bisa melakukannya dengan naik
kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut itulah yang biasa dilakukan
imigaran dalam melakukan migrasi di Negara Indonesia.
Tahun
pun makin lama makin berlaju dan proses imigrasi pun menjadi sangat lebih pesat
dan perubahan yang terjadi dari mulai tahun yang lalu higga tahu ini sangatlah
banyak, pada tahun ini tercatat banyak sekali imigran illegal/gelap yang tidak
mendaftarkan dirinya pada sensus penduduk pada kota asalnya balia semua itu
terjadi begitu saja tanpa adanya rasa kesadaran maka makin lama akan terjadi
kepadatan penduduk akan teradi dan susah menanganinya dikarenakan susahnya
mendata para imigran.
10. Menjelaskan Akibat Migrasi
Berikut
ini adalah akibat yang muncul dari migrasi:
a.
Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan
banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran
yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai
orang.
b.
Rawan terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka
mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk
dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan
terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit.
c.
Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi karena, makin
banyak imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan juga elektronik
yang mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana.
d.
Area pemakanan yang berkurang karena lahan yang seharusnya dijadikan tempat
pemakanan, dijadikan fasilitas umum seperti mall dan bangunan lainnya.
e.
Lahan pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau menetap di kota
migrasi dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil
orang dan juga peluang bisnis yang area penjualannya sangat sempit.
11. Menyebutkan Tiga Jenis Struktur
Penduduk
Komposisi
penduduk adalah suatu negara yang mempunyai wilayah yang luas dan juga banyak
penduduk didalam satu negara tersebut, dari penduduk tersebut banyaknya, akan
dikelompokan pada kriteria-kriteria tertentu
Biasanya
dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis
kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal semua itu dikelompokkan demi
tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul dikarenakan terjadi karena
hanya sebuah hal sepele.
Dalam
suatu keluarga, ada kepala keluarga yang mempunyai mata pencaharian sebagai
pegawai negeri sipil yang mempunyai gaji sebesar tiga juta rupiah dalam sebulan,
didalam suatu pengelompokan penduduk kelurga ini termasuk keluarga yang cukup
mampu.
Ada
3 jenis struktur yang dipakai dalam satu negara atau wilayah yang dikelompokan
berdasarkan umur yaitu:
a.
Struktur Penduduk Muda
Apabila
suatu wilayah atau negara sebagian besar penduduknya muda, struktur ini dimulai
dengan umur 0-14 tahun.
b.
Struktur Penduduk Dewasa
Apabila
suatu wilayah atau negara sebagian besar penduduknya dewasa, struktur ini
dimulai dengan 15-64 tahun.
c.
Struktur Penduduk Tua
Apabila suatu wilayah
atau negara sebagian besar penduduknya tua, tidak terdaftar lagi struktur ini
dimulai dari 65 tahun keatas atau usia senja.
12. Menuliskan Bentuk Piramida
Penduduk Stasioner, Muda, Tua
Piramida
penduduk adalah suatu diagram yang digambarkan dengan bentuk piramida yang
mempunyai arti dalam mengukur suatu kependudukan di dalam satu negara biasanya
dalam pengukuran tersebut dikelompokan seperti usia, jenis kelamin, dan tahun
lahir. Selain itu, penduduk laki-laki biasanya digambarkan di sebelah kiri dan
penduduk wanita di sebelah kanan. Grafik dapat menunjukkan jumlah penduduk atau
prosentase jumlah penduduk terhadap jumlah penduduk total. Dengan mengamati
bentuk piramida penduduk, banyak informasi yang didapat mengenai struktur
kependudukan sebuah wilayah.
Distribusi
piramida penduduk yang berbentuk segitiga (dengan alas di bawah dan lancip di
atas) dapat disebut distribusi eksponensial. Distribusi ini menunjukkan
banyaknya penduduk anak-anak, namun kemiringan yang tajam juga menunjukkan
banyaknya penduduk yang mati antara kelas interval usia. Piramida tersebut
menunjukkan tingginya angka kelahiran, tingginya angka kematian, serta angka
harapan hidup yang rendah. Piramida penduduk dengan distribusi seperti ini
umumnya dijumpai di negara miskin karena kurangnya akses dan insentif untuk
mengendalikan jumlah penduduk, faktor-faktor lingkungan yang rendah, serta
sulitnya akses terhadap layanan kesehatan.
a.
Rasio Ketergantungan Muda
Perbandingan
jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15-64 tahun. Bentuk
piramida stasioner terjadi jika jumlah penduduk pada tiap kelompok umur
(muda,dewasa, dan tua) relatif seimbang. Bentuk piramida ini dicirikan dengan
bentuk yang relatif sama atau rata di tiap kelompok umur. Pada umumnya, bentuk
piramida semacam ini terdapat di negara-negara Eropa yang telah lama maju serta
mempunyai tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang rendah.
b.
Rasio Ketergantungan Tua
Perbandingan
jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64
tahun. Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar
dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju
atau negara yang sedang berkembang. Semakin tingginya persentase menunjukkan
semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk
membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Sedangkan persentase rasio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya
beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang
belum produktif dan tidak produktif lagi.
13. Menjelaskan Pengertian Rasio
Ketergantungan
Rasio
Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara
jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas
dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan
dapat dilihat menurut usia yakni:
a.
Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14
tahun dengan jumlah penduduk umur 15-64 tahun.
b.
Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun
ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Rasio
Ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat
menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau
negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan
salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya
beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup
penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan
persentase dependency ratio yang semakin
rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang
produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif
lagi.
B. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
1. Menjelaskan Pertumbuhan dan
Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
a. Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk
ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam. Kapak genggam
semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab (India),
tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara.
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori,
bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak
batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke
arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka. Lalu
menyebar ke Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, Flores, Sulawesi
dan berlanjut ke Filipina.
b. Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan
memiliki kepandaian untuk mencairkan atau melebur logam dari biji besi dan
menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka
mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat
alat-alat lain yang mereka perlukan. Ciri-ciri zaman batu muda :
- Mulai menetap dan membuat rumah.
- Membentuk kelompok masyarakat desa.
- Bertani.
- Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Bangsa-bangsa Proto-Austronesia yang masuk dari
Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan
menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata
tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
2. Menjelaskan Kebudayaan Hindu,
Buddha, dan Islam.
a. Kebudayaan Hindu, Budha
Pada
abad ke-3 dan ke-4, agama Hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Sekitar
abad ke-5, ajaran Budha masuk ke Indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama
Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme, sebab Budhisme
tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua
agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, tumbuh dan berdampingan secara
damai. Baik penganut Hinduisme maupun Budhisme, masing-masing menghasilkan
karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni
pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief
yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur
diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago,
Singosari, dll.
b.
Kebudayaan Islam
Abad
ke-15 dan 16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para
pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada
abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia,
khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke-11, sudah ada wanita islam yang
meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia
berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak
secara paksa.
Abad
ke-15, ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut, berkembanglah
negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit
yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara-negara yang dimaksud adalah
Negara Malaka di Semenanjung Malaka, Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara
Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di
Sulawesi Selatan. Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang
dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota-kota
pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah
yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh
yang mendalam dalam kehidupan penduduk.
C. KEBUDAYAAN BARAT
1. Menjelaskan Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi
warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia
adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia
ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa
Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut
dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul
bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama,
dikota-kota pusat pemerintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku
berkembang dua lapisan sosial, yang terdiri dari kaum buruh dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu, penjelasan
UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang
kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan
yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk
kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di
seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditunjukan ke arah mana
kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan,
dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan
kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa
Indonesia
2. Menjelaskan Pengaruh dan Akibat
Kebudayaan Barat di Indonesia
Masuknya
kebudayaan asing merupakan salah satu faktor yang membawa perubahan dalam
kehidupan masyarakat di Indonesia. Kebudayaan tersebut yaitu Kebudayaan
Dongson, Kebudayaan Bacson-Hoabich, Kebudayaan Sa Huynh, dan Kebudayaan India.
Kebudayaan Dongson, Kebudayaan Bacson-Hoabich, Kebudayaan Sa Huynh terdapat di
daerah Vietnam bagian Utara dan Selatan. Untuk jaman sekarang, Indonesia sudah
mengalami perubahan kebudayaan yang membawa pengaruh bagi budaya Indonesia.
Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan
dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari
nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma sosial
merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi.
Ilmu
pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan
sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap
bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan
menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Disaat
yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini,
kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih
beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional
kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan
yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi.
Kondisi
yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional
Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam
masyarakat Indonesia. Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis
Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan
perilaku ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang
hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar dan
globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian
yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai
tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan berarti semua
kesenian tradisional kita lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian yang masih
menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus tertindas
proses modernisasi.
Pesatnya
laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi
budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam
bagi masyarakat luas. Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati
berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan
mereka. Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat
di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada
pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu
bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan
moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik.
Jadi,
dengan adanya budaya barat atau budaya asing di Indonesia, dapat membawa dampak
bagi Indonesia. Dampak masuknya budaya asing antara lain:
a.
Terjadi perubahan kebudayaan.
b.
Pembauran kebudayaan.
c.
Modernisasi.
d.
Keguncangan budaya.
e.
Penetrasi budaya.
f.
Memperkaya keberagaman budaya.
g.
Melemahnya nilai-nilai budaya bangsa.
Dampak
tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, bagi dari segi postif, maupun
negatif. Indonesia, masih terlalu lemah dalam menyaring budaya yang baik di
ambil dengan yang tidak, maka kita semua sebagai warga Indonesia wajib
membanggakan apa saja yang sudah menjadi budaya kita sendiri, jangan sampai
melupakan budaya lama, dengan sudah menemukan budaya baru.
D. PENDAPAT MAHASISWA MENGENAI PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Pertumbuhan
penduduk di dunia ini makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan
yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya.
Dengan begitu, maka bertambahlah sistem mata pencaharian hidup menjadi lebih
kompleks. Proses filtrasi perlu dilakukan supaya kebudayaan barat yang masuk ke
Indonesia tidak akan merusak identitas kebudayaan nasional bangsa
kita. Semua dampak positif dan dampak negatif masuknya budaya asing di
Indonesia tergantung bagaimana kita menyeleksi budaya asing tersebut.
Pentingnya
peran masyarakat dan pemerintah dalam mempertahankan nilai-nilai budaya
Indonesia agar tidak terpengaruh oleh budaya asing yang sifatnya negatif. Agar
kebudayaan Indonesia dan kebudayaan asing dapat berkesinambungan dengan baik,
yakni tanpa merusak nilai-nilai kebudayaan Indonesia, maka bangsa Indonesia
sendiri harus benar-benar pintar dalam menyikapi dan menyeleksi budaya asing
yang masuk ke Indonesia.
Referensi: